Panduan Lengkap Menyembuhkan BAB Berdarah: Penyebab, Pengobatan, dan Pencegahan

Panduan Lengkap Menyembuhkan BAB Berdarah


Panduan Lengkap Menyembuhkan BAB Berdarah: Penyebab, Pengobatan, dan Pencegahan

BAB berdarah atau buang air besar berdarah bisa menjadi tanda adanya masalah kesehatan yang serius. Meski tidak selalu berbahaya, penting untuk mengetahui penyebab, cara mengobati, dan bagaimana mencegahnya. Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang BAB berdarah, memberikan panduan lengkap untuk memahami dan menangani kondisi ini.

Penyebab BAB Berdarah

Wasir (Hemoroid)

Wasir adalah pembengkakan pembuluh darah di sekitar anus atau rektum bawah. Gejala utama termasuk rasa sakit, gatal, dan darah segar yang keluar saat buang air besar.

Fisura Ani

Fisura ani adalah robekan kecil di jaringan anus yang bisa menyebabkan rasa sakit dan pendarahan saat buang air besar. Ini sering terjadi karena tinja yang keras atau besar.

Penyakit Radang Usus (IBD)

Kondisi seperti Crohn dan kolitis ulserativa bisa menyebabkan peradangan kronis di saluran pencernaan, yang sering disertai pendarahan.

Polip Usus atau Kanker Kolorektal

Polip adalah pertumbuhan kecil di lapisan usus besar yang bisa berkembang menjadi kanker jika tidak diobati. Kanker kolorektal sering kali menimbulkan pendarahan yang tidak terlihat oleh mata telanjang.

Divertikulosis

Divertikula adalah kantong kecil yang terbentuk di dinding usus besar. Ketika salah satu dari kantong ini meradang atau terinfeksi, kondisi ini disebut divertikulitis, yang bisa menyebabkan pendarahan.

Pengobatan BAB Berdarah

Perawatan di Rumah

  • Diet Serat Tinggi : Mengonsumsi makanan tinggi serat seperti buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian dapat membantu melunakkan tinja dan mencegah sembelit.
  • Cairan yang Cukup : Minum banyak air untuk membantu melancarkan sistem pencernaan.
  • Mandi Air Hangat : Berendam dalam air hangat dapat meredakan gejala wasir dan fisura ani.

Pengobatan Medis

  • Obat-obatan : Dokter mungkin meresepkan salep atau supositoria untuk mengobati wasir atau fisura ani.
  • Prosedur Non-Invasif : Ligasi karet gelang atau skleroterapi dapat digunakan untuk mengatasi wasir.
  • Operasi : Dalam kasus yang lebih parah, seperti kanker kolorektal atau penyakit radang usus yang tidak merespons terapi lain, operasi mungkin diperlukan.

Pencegahan BAB Berdarah

Diet Seimbang

Makan makanan tinggi serat, cukup minum air, dan menghindari makanan yang bisa menyebabkan sembelit atau iritasi usus.

Olahraga Teratur

Aktivitas fisik dapat membantu menjaga fungsi pencernaan yang sehat.

Hindari Menunda BAB

Jangan menunda keinginan untuk buang air besar, karena ini dapat menyebabkan tinja mengeras dan meningkatkan risiko fisura ani dan wasir.

Periksakan Kesehatan Rutin

Pemeriksaan kesehatan rutin dapat membantu mendeteksi masalah lebih awal, termasuk polip atau kondisi lain yang berpotensi berkembang menjadi kanker.

Kapan Harus Menghubungi Dokter?

Jika Anda mengalami BAB berdarah yang berlanjut lebih dari beberapa hari, disertai dengan gejala lain seperti sakit perut parah, penurunan berat badan tanpa sebab, atau perubahan signifikan dalam kebiasaan buang air besar, segera hubungi dokter. Penanganan dini bisa mencegah kondisi yang lebih serius.

Baca Juga :

Sumber

Mayo Clinic. (2021). "Hemorrhoids". Diakses dari mayoclinic.org 

National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases (NIDDK). (2020). "Definition & Facts for Diverticular Disease". Diakses dari niddk.nih.gov 

American Cancer Society. (2020). "Colorectal Cancer". Diakses dari cancer.org 

Baca ini yuk!!